BeritaEsport – Menjelang kick-off MPL Season 14 yang akan berlangsung pada 9 Agustus 2024, tim-tim peserta tengah mempersiapkan diri secara intensif. Musim ini menjadi momen penting bagi dua tim terbaik untuk mendapatkan tiket menuju M Series ke-6 alias M6. Salah satu tim yang menjadi sorotan adalah RRQ, yang melakukan perombakan besar-besaran setelah kegagalan di musim lalu.
Perombakan Besar di RRQ
Meskipun berhasil lolos ke babak playoffs di MPL Season 13, RRQ tampil kurang memuaskan dan harus pulang di hari pertama. Gameplay yang carut-marut serta chemistry yang tak solid menjadi alasan utama di balik kegagalan ini. Menyadari hal tersebut, CEO RRQ, Andrian Pauline alias Pak AP, memutuskan untuk merombak tim secara besar-besaran, termasuk mengganti jajaran pemain dan pelatih.
Salah satu sosok baru yang menarik perhatian adalah Khezcute, pelatih anyar yang didatangkan setelah kesuksesannya bersama Bigetron Alpha di regular season MPL Season 13. Khezcute bahkan berhasil meraih penghargaan Best Coaching Staff pada musim debutnya. Uniknya, latar belakang Khezcute mirip dengan mantan pelatih RRQ, Acil—sama-sama mantan pemain DOTA 2, kapten tim, dan menempati posisi support 5.
Tidak Ada Bayangan Acil di Khezcute
Namun, apakah Pak AP melihat Khezcute sebagai penerus Acil atau mungkin lebih baik? Dalam wawancara online menjelang MPL Season 14, Pak AP menegaskan bahwa Khezcute adalah sosok yang berbeda dari Acil. “Saya tidak melihat Khezcute sebagai penerus Acil atau lebih baik dari Acil. Khezcute punya karakteristik yang berbeda dari yang lain. Ada nggak sih orang yang saat pertama kali wawancara dengan CEO bilang, ‘Saya jeleknya di sini loh Pak, saya kurangnya di sini dan lain-lain.’ Transparansi itu yang saya sangat hargai. Dia tahu di mana butuh bantuan dan apa kelebihannya. Obrolan kami seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu, kemudian bertemu lagi untuk update. Saya terbuka, dia juga terbuka,” jelas Pak AP.
Khezcute dan RRQ: Nyambung dengan Cepat
Meskipun baru beberapa bulan berada di gaming house RRQ, Pak AP merasa ada kecocokan yang luar biasa antara Khezcute dan kultur RRQ. “Meski dia baru 2 bulan di RRQ, entah bagaimana cara kerjanya, tapi rasanya nyambung dengan kultur RRQ. Saya berharap dia merasakan hal yang sama. Dia bisa ngobrol dengan saya kapan saja. Saya tidak menyentuh otoritasnya, saya percaya padanya. Saat saya ada ide, dia mengiyakan. Rasanya seperti kita punya kesamaan value dan visi misi,” tambah Pak AP.
Tugas Berat Menanti Khezcute
Di RRQ, Khezcute dihadapkan pada tugas berat. Meskipun Pak AP tidak menuntut juara secara langsung, fokus utama Khezcute adalah membangun tim muda yang bisa bersaing dalam jangka panjang. Dengan dua jungler baru, Hazle dan Sutsujin, serta Skylar sebagai satu-satunya pemain senior yang tersisa, RRQ memiliki potensi besar untuk menjadi kuda hitam yang menggoyang dominasi papan atas di MPL Season 14.
Dengan semua persiapan yang telah dilakukan, mampukah Khezcute membawa RRQ kembali ke jalur juara dan membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar “The Next Acil”? Waktu akan menjawabnya.