BeritaEsport – Monster Hunter Wilds, game terbaru dari franchise legendaris Capcom, kini tengah menghadapi kenyataan pahit. Setelah meluncur dengan hype besar dan sempat merajai Steam, jumlah pemain game ini menurun drastis hanya dalam waktu tiga bulan. Dari yang awalnya dipandang sebagai penerus kesuksesan Monster Hunter: World, kini Wilds justru harus berjuang untuk mempertahankan basis pemainnya.
Turun 97% dari Puncaknya: Statistik yang Mengkhawatirkan
Berdasarkan data dari SteamDB, jumlah pemain Monster Hunter Wilds pada 19 April 2025 tercatat hanya sekitar 41.101, jauh merosot dibandingkan masa peluncurannya yang sempat menyentuh angka 1,4 juta pemain secara global. Ini berarti game tersebut kehilangan sekitar 97% pemainnya dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Sebagai pembanding, Monster Hunter: World yang rilis pada 2018 bahkan tidak pernah mengalami penurunan lebih dari 92% selama tujuh tahun. Hingga kini, World masih memiliki sekitar 26.000 pemain aktif di Steam, yang menunjukkan daya tahan dan daya tarik jangka panjang yang lebih kuat.
Apa yang Menyebabkan Pemain Pergi?
Tentu saja, penurunan tajam ini tidak terjadi tanpa alasan. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab utama mengapa pemain mulai meninggalkan Monster Hunter Wilds:
1. Merebaknya Cheater
Capcom sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan resmi mengenai meningkatnya aktivitas pemain curang. Keberadaan cheater mengganggu keseimbangan permainan dan membuat pengalaman bermain menjadi tidak adil, terutama di mode multiplayer.
2. Perubahan Sistem Reward
Sebagai respons terhadap cheater, Capcom memodifikasi sistem quest reward. Sayangnya, perubahan ini justru dianggap membatasi kepuasan pemain yang bermain secara jujur. Alhasil, sebagian besar komunitas merasa kurang dihargai atas waktu dan usaha yang telah mereka investasikan.
3. Minimnya Konten Baru
Berbeda dengan pendahulunya yang rutin menghadirkan event menarik dan pembaruan berkala, Monster Hunter Wilds dinilai minim inovasi pasca rilis. Kurangnya konten end-game dan fitur baru membuat pemain cepat merasa bosan.
Apakah Capcom Bisa Membalikkan Keadaan?
Situasi ini jelas menjadi alarm bagi Capcom. Meskipun data penurunan ini hanya berasal dari platform Steam dan tidak mencerminkan angka dari konsol lainnya, tren ini tetap mengkhawatirkan.
Agar tidak kehilangan lebih banyak pemain, Capcom perlu merumuskan strategi yang tepat. Entah itu melalui update besar-besaran, perbaikan sistem matchmaking, ataupun konten ekspansi yang bisa menghidupkan kembali antusiasme komunitas.
Kesimpulan: Hype Tidak Selalu Berarti Bertahan
Monster Hunter Wilds membuktikan bahwa popularitas saat peluncuran tidak menjamin kesuksesan jangka panjang. Kini, semua mata tertuju pada Capcom—apakah mereka bisa mengatasi krisis ini dan mengembalikan kepercayaan para pemain, atau justru membiarkan Wilds tenggelam lebih dalam?