BeritaEsport – Langkah salah satu wakil Indonesia di M6 World Championship, yaitu RRQ Hoshi, harus terhenti setelah kekalahan dari Selangor Red Giants (SRG) dengan skor 3-1. Kekalahan ini terasa berat, terlebih bagi Arcadia, mantan pelatih RRQ, dan Brusko, mantan Roamer RRQ, yang kini berada di pihak lawan.
Arcadia: “Campur Aduk, Senang dan Sedih”
Arcadia, yang kini membela SRG, mengaku memiliki perasaan yang kompleks setelah mengalahkan tim yang pernah ia asuh. Beliau mengenang kedekatannya dengan salah satu pemain andalan RRQ, Skylar, selama masa kepelatihannya di tim tersebut.
“Perasaanku sangat campur aduk. Di satu sisi, aku senang bisa melangkah ke babak berikutnya, tapi di sisi lain, aku juga sedih melihat mantan pemainku, terutama Skylar, harus mengalami kekalahan ini,” ungkap Arcadia.
Menurutnya, Skylar adalah pemain yang memiliki hubungan baik dengannya selama ia melatih di RRQ. Kekalahan ini tidak mudah untuk disaksikan, terutama mengingat perjalanan Skylar yang masih panjang di dunia kompetitif.
“Namun, ini adalah bagian dari kompetisi. Selalu ada dua sisi, tim yang menang dan yang kalah. Aku berharap Skylar dan RRQ bisa bangkit lebih kuat ke depannya,” lanjutnya.
Evaluasi untuk RRQ Hoshi: Waktu dan Konsistensi Diperlukan
Sebagai mantan pelatih, Arcadia juga memberikan pandangan objektif terkait kelemahan RRQ Hoshi. Menurutnya, ekspektasi tinggi dari para penggemar, atau yang dikenal sebagai Kingdom, perlu dikelola dengan baik.
“Tim ini masih sangat baru dengan komposisi pemain yang belum lama terbentuk. Dibutuhkan waktu untuk membangun chemistry dan menemukan gaya bermain yang sesuai dengan filosofi pelatih saat ini, Khezcute,” jelas Arcadia.
Ia juga menambahkan, RRQ Hoshi sebenarnya sudah berada di jalur yang benar, tetapi mereka perlu fokus pada pengembangan tim secara menyeluruh tanpa terlalu sering merombak roster.
“Jika melihat performa mereka di MPL ID hingga M6, aku yakin mereka memiliki potensi besar. Sekarang tinggal bagaimana mereka meningkatkan eksekusi dan menyempurnakan strategi mereka,” tambahnya.
Strategi dan Eksekusi Jadi Sorotan
Arcadia turut mengomentari pemilihan hero Belerick oleh RRQ, yang dilakukan untuk menghadapi draft SRG. Menurutnya, keputusan tersebut logis karena Belerick menjadi salah satu hero yang cukup relevan dalam META saat ini.
“Aku sudah memprediksi mereka akan memilih Belerick. Itu langkah yang masuk akal untuk meng-counter salah satu hero di draft kami. Namun, eksekusinya yang perlu lebih dimaksimalkan,” ujarnya.
Brusko: “Draft Jadi Faktor Penentu”
Brusko, yang kini memperkuat tim lain, turut mengungkapkan kesedihannya melihat RRQ Hoshi harus pulang lebih awal. Ia merasa kekalahan RRQ sebagian besar disebabkan oleh masalah draft dan eksekusi yang kurang sempurna.
“Jujur, aku sedih mereka kalah. Aku sebenarnya ingin sekali bertemu RRQ di pertandingan yang lebih intens. Sayangnya, mereka tidak bisa bertahan melawan tekanan dari Selangor Red Giants,” ungkap Brusko.
Brusko menyoroti pentingnya draft yang kuat dalam pertandingan tingkat tinggi. Menurutnya, jika sudah kalah dalam fase draft, akan sangat sulit untuk membalikkan keadaan di dalam permainan.
Kekalahan RRQ Hoshi di M6 menjadi pembelajaran berharga, baik bagi pemain maupun penggemar mereka. Dengan waktu dan usaha yang tepat, para pemain diharapkan bisa bangkit lebih kuat untuk menghadapi tantangan berikutnya di kancah esports Mobile Legends.