BeritaEsport – Keputusan Bigetron Esports (BTR) untuk melepas lima pemain dari divisi Mobile Legends Development League (MDL) mereka. Bigetron Beta, menjadi sorotan tajam di kalangan komunitas esports. Lima pemain tersebut—Xyve, Naksu, Tomm, Narashi, dan Dann—resmi berpisah dengan tim pada 4 Januari 2024. Sebuah langkah yang mengejutkan banyak penggemar, terutama para Bigetroopers.
Langkah ini memicu kritik dari komunitas. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut, dengan beberapa pihak menuding BTR sebagai tim yang tidak sabar dalam proses pengembangan pemain dan hanya mengincar hasil instan.
Klarifikasi Starlest: Regenerasi sebagai Prioritas
Menanggapi kontroversi tersebut, CEO Bigetron Esports, Starlest, akhirnya buka suara melalui saluran Telegram pribadinya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa MDL adalah wadah untuk mengembangkan talenta muda dengan tujuan mempersiapkan mereka menuju Mobile Legends Professional League (MPL), liga tingkat atas.
Starlest menjelaskan bahwa lima pemain yang dilepas tersebut telah bergabung dengan tim selama lebih dari tiga musim. Namun, menurut evaluasi tim, mereka belum menunjukkan potensi yang cukup untuk naik ke divisi MPL. Karena itu, keputusan untuk melepas mereka diambil demi memberikan ruang bagi pemain muda lainnya.
“MDL adalah tentang regenerasi. Kami ingin memberi kesempatan kepada talenta muda untuk berkembang. Pemain yang tidak berkembang sesuai ekspektasi diberikan opsi untuk melanjutkan karier di tim lain, baik di MPL Indonesia maupun di luar negeri,” jelas Starlest.
Mencari Tim Baru untuk Para Pemain
Meski memutuskan untuk melepas lima pemainnya. BTR tidak meninggalkan mereka begitu saja. Starlest mengungkapkan bahwa pihak manajemen masih aktif membantu para mantan pemain tersebut mencari tim baru yang cocok.
“Kami tidak hanya melepas mereka tanpa arah. Saat ini, kami sedang berusaha mencarikan tim baru untuk mereka, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tambahnya.
Bigetron Beta Bersiap Sambut Talenta Muda
Untuk menghadapi musim mendatang, Starlest mengonfirmasi bahwa Bigetron Beta akan diisi oleh pemain-pemain muda dengan rentang usia 16 hingga 18 tahun. Langkah ini dilakukan untuk menegaskan kembali prinsip utama tim bahwa Bigetron Beta adalah tempat bagi pemain muda untuk belajar, berkembang, dan mempersiapkan diri menuju level yang lebih tinggi.
“Bigetron Beta akan selalu menjadi tempat bagi talenta muda untuk tumbuh. Kami ingin menjadi tim yang dikenal sebagai pembuka jalan bagi generasi berikutnya,” ujar Starlest.
Memahami Keputusan BTR
Meskipun terlihat “kejam” di permukaan, keputusan BTR untuk melepas lima pemainnya sebenarnya masuk akal jika dilihat dari sudut pandang pengembangan tim jangka panjang. Pemain yang dianggap sudah stagnan diberi kesempatan untuk melanjutkan karier di tempat lain, sementara regenerasi terus berjalan di dalam tim.
Langkah ini menunjukkan komitmen BTR untuk membangun tim yang kompetitif dan terus memberikan peluang bagi talenta muda. Keberanian BTR mengambil keputusan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di dunia esports, regenerasi dan adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif.
Dengan pendekatan ini, Bigetron Beta diharapkan tidak hanya menjadi tempat pengembangan talenta, tetapi juga platform yang mencetak bintang masa depan untuk bersinar di panggung MPL maupun tingkat internasional.