BeritaEsport – Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) adalah ajang kompetisi khusus bagi atlet dengan disabilitas di Indonesia yang menjadi sarana pembuktian diri dalam dunia olahraga, mirip dengan PON bagi atlet pada umumnya. Dengan latar belakang serupa. Atlet Papernas juga mengikuti kompetisi dalam berbagai cabang olahraga, namun dibedakan berdasarkan kondisi fisik mereka. Dulunya dikenal sebagai Pekan Olahraga Cacat Nasional, namun seiring waktu, istilah “cacat” diubah menjadi “paralimpiade,” menyesuaikan dengan perkembangan pemahaman dan penghormatan terhadap disabilitas.
Idris: Mengatasi Kehilangan dan Menemukan Kembali Semangat Hidup Lewat Esports
Salah satu sosok yang inspiratif di Papernas adalah Idris, atlet esports yang menghadapi kehidupan penuh tantangan. Kehilangan tangan akibat tragedi mengubah hidupnya, namun Idris tak berhenti berjuang. Meski dilanda trauma fisik dan emosional. Termasuk menyaksikan kejadian pahit yang menimpa keluarganya. Dia berhasil mengubah rasa sakitnya menjadi kekuatan.
Bagi Idris, menjadi atlet esports adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Semangatnya untuk berkompetisi di Papernas Esports menjadi bukti bahwa disabilitas tidak menghentikan seseorang dalam menggapai cita-cita. “Saya hobi bermain game, dan kini bisa berkarier sesuai hobi. Ini adalah impian saya. Dengan usaha keras dan dukungan dari PBESI, saya akhirnya mencapai titik ini,” ujar Idris penuh syukur.
Adaptasi yang Menguras Emosi: Dari Tantangan Hingga Keberhasilan
Menyesuaikan diri sebagai pemain game dengan keterbatasan fisik bukanlah proses yang mudah bagi Idris. Ia harus belajar menggunakan tangan kiri sebagai kontrol utama. Sesuatu yang membuatnya merasa putus asa di awal. “Proses adaptasinya panjang, dan terkadang saya menangis karena ingin bisa seperti orang lain. Tapi kesempatan yang saya dapatkan di Papernas membuat saya bersyukur,” tuturnya.
Selain memotivasi diri sendiri, perjalanan Idris juga menggarisbawahi pentingnya inklusivitas di dunia esports. Khususnya untuk game seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang semakin terbuka bagi berbagai kalangan. Kompetisi ini mengedepankan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi siapapun untuk berprestasi dan mewujudkan mimpi.