BeritaEsport – Tahun yang berbeda, hasil yang sama. Gaimin Gladiators berhasil menyapu bersih Team Liquid di final besar Riyadh Masters 2024. “Ini adalah kisah yang terus berlanjut,” kata Austin “Cap” Walsh saat Gaimin Gladiators hanya membutuhkan satu kemenangan lagi dalam format best-of-five untuk menjadi tim pertama yang meraih gelar Piala Dunia Esports dalam kategori Dota 2.
Sejarah Rivalitas: Gaimin Gladiators vs. Team Liquid
Pertemuan ini bukan yang pertama kalinya. Gaimin Gladiators dan Team Liquid telah berhadapan lima kali di grand final sebelumnya, dengan Gaimin Gladiators selalu keluar sebagai pemenang. Di Riyadh Masters 2024, sejarah kembali terulang dengan Gaimin Gladiators menunjukkan dominasi mereka atas Team Liquid.
Strategi yang Tepat, Eksekusi yang Sempurna
Pertandingan pertama dimulai dengan Team Liquid melarang hero-hero andalan Gaimin Gladiators yang paling sukses di Riyadh. Dengan winrate 87,50% pada Chaos Knight dan 83,33% pada Brewmaster, larangan ini tampaknya menjadi langkah yang bijak. Namun, hal ini justru membuka peluang bagi Gaimin Gladiators untuk mengeluarkan Broodmother sebagai carry mereka dan menghancurkan lawan dalam waktu kurang dari 25 menit dengan skor kill 18-4.
Adaptasi dan Kemenangan
Di pertandingan kedua, Broodmother kembali muncul, kali ini sebagai offlaner, sementara Alchemist mengisi peran carry. Meskipun Team Liquid mampu memaksa permainan ke late game, mereka tetap kewalahan menghadapi tekanan yang diberikan oleh Gaimin Gladiators.
Dengan satu kemenangan lagi untuk meraih gelar, Gaimin Gladiators membiarkan Team Liquid mengambil Tiny di mid lane, yang ternyata menjadi jebakan. Gaimin Gladiators menunjukkan kemampuan mereka untuk mengatasi hero tersebut dan sekali lagi membuktikan keunggulan mereka.
Kemenangan Bersejarah
Riyadh Masters 2024 menjadi gelar juara pertama bagi Gaimin Gladiators di turnamen besar tahun ini. Mereka menunjukkan dominasi yang luar biasa dan mengukuhkan diri sebagai salah satu tim terbaik menuju The International 2024.
Gaimin Gladiators berhasil menemukan kembali langkah mereka dan tampil sebagai juara di turnamen perdana Esports World Cup. Dengan performa yang solid dan strategi yang matang, mereka siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya di dunia kompetitif Dota 2.