BeritaEsport – Belakangan ini, komunitas esports Indonesia dikejutkan dengan kasus pelecehan yang melibatkan Orpheus, salah satu pemain dari divisi Honor of Kings (HOK) tim RRQ. Kasus ini mencuat setelah salah satu korban, yang dikenal dengan nama Bunga, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Kejadian ini menimbulkan kegaduhan di dunia maya, terutama di kalangan penggemar esports.
Pengakuan Korban dan Klarifikasi Kronologi Kasus
Bunga, salah satu korban dalam kasus ini, memberikan klarifikasi melalui akun Instagram @violethaa__. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak, terutama karena masalah ini sudah terlanjur menyebar luas di media sosial sebelum sempat diselesaikan secara internal. Menurut Bunga, ia sendiri tidak mengetahui bagaimana informasi tersebut bisa bocor ke publik sebelum diselesaikan secara tuntas.
Pada Senin lalu, Bunga mengadakan pertemuan dengan kepala tim RRQ untuk membahas masalah ini. Setelah melalui investigasi internal, diputuskan bahwa Orpheus terbukti bersalah atas tindakan pelecehan yang dilakukannya. Sebagai langkah awal, manajemen RRQ menjatuhkan sanksi berupa skorsing selama satu bulan kepada Orpheus, di mana ia dilarang mengikuti semua aktivitas tim dan telah dipulangkan ke rumahnya. Keputusan ini sempat meredakan ketegangan di antara para korban.
Orpheus Dikeluarkan dari Tim RRQ
Namun, ketegangan kembali memuncak setelah RRQ memasang poster promosi yang masih menampilkan Orpheus. Hal ini memicu kemarahan dari korban dan komunitas esports, yang segera memberikan reaksi negatif di media sosial RRQ. Merespons situasi tersebut, Bunga kembali menghubungi manajemen RRQ. Setelah diskusi lebih lanjut, pihak manajemen mengakui bahwa telah terjadi miskomunikasi antara admin dan pihak manajemen, yang berujung pada kesalahan publikasi poster tersebut.
Akhirnya, sesuai dengan permintaan para korban, Orpheus secara resmi dikeluarkan dari tim RRQ. Langkah ini diambil guna mencegah penyebaran lebih lanjut dari bukti-bukti terkait kasus pelecehan tersebut di berbagai platform media sosial seperti Twitter, TikTok, Facebook, dan Instagram.
Seruan untuk Menghentikan Penyebaran Masalah
Bunga menekankan bahwa ia berharap masalah ini tidak diperpanjang dan meminta semua pihak menghentikan penyebaran informasi lebih lanjut. Ia juga mengimbau agar Orpheus tidak lagi diserang jika nantinya bergabung dengan tim lain, karena menurutnya, masalah ini sudah selesai secara internal.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya penanganan kasus pelecehan dengan bijak dan komunikasi yang jelas antara manajemen, pemain, serta korban. Klarifikasi dari Bunga menunjukkan upaya untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Meskipun sempat terjadi ketegangan di media sosial.
Peristiwa ini juga memperlihatkan pentingnya transparansi dan tanggung jawab dari organisasi esports dalam menghadapi masalah serius seperti pelecehan. Demi menjaga integritas dan kepercayaan komunitas.