BeritaEsport – Esports kembali diwarnai dengan kontroversi yang melibatkan jungler andalan BloodThirstyKings (BTK), Michael “MobaZane” Cosgun. Pemain yang baru saja membawa BTK menjuarai NACT Fall 2024 dan lolos ke M6 World Championship ini menuai kecaman setelah unggahannya di media sosial dinilai tidak menghormati Malaysia.
Insiden di Media Sosial
Setibanya di Malaysia untuk berpartisipasi dalam M6, MobaZane mengunggah dua postingan di Instagram yang memicu kontroversi. Unggahan pertama memperlihatkan foto bandara dengan tulisan “Ezezezezezez server,” yang dianggap merendahkan performa server Malaysia. Postingan kedua memperlihatkan bendera Malaysia dengan caption “NOOB,” yang memicu reaksi keras dari masyarakat Malaysia, terutama komunitas esports.
Respons Federasi Esports Malaysia (MESF)
Federasi Esports Malaysia (MESF) mengeluarkan pernyataan resmi pada 17 November 2024, mengecam tindakan MobaZane. MESF meminta jungler BTK tersebut untuk meminta maaf secara terbuka atas unggahan yang dinilai menghina bendera nasional Malaysia. Selain itu, MESF mendesak Moonton, pengembang Mobile Legends, untuk memberikan tindakan tegas sebagai pelajaran agar pemain esports menghormati simbol nasional dan budaya negara lain.
Permintaan Maaf MobaZane
MobaZane segera merespons dengan menyampaikan permintaan maaf melalui kanal YouTube resminya. Dalam permintaan maafnya, ia mengakui kesalahannya dan menyesal telah mengunggah foto yang menyinggung warga Malaysia. Ia juga berjanji untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut dan menyatakan akan belajar dari kesalahannya.
Ia berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mengingatkan dan berharap permintaan maafnya diterima oleh komunitas esports Malaysia.
Masih Menunggu Keputusan Moonton
Hingga kini, belum ada konfirmasi apakah Moonton akan memberikan sanksi kepada MobaZane terkait insiden ini. Komunitas esports internasional kini menunggu langkah yang akan diambil oleh pengembang game untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Kontroversi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga sikap di kancah internasional, terutama bagi pemain profesional yang menjadi sorotan publik. Respect terhadap simbol negara lain adalah hal mendasar yang harus dipahami semua pihak dalam kompetisi global.