VALORANT Perangi Toxicity: Pembaruan Sistem Larangan Pemain oleh Riot Games
wingnd.net – VALORANT, salah satu game first-person shooter terpopuler saat ini, tak luput dari permasalahan toxic behavior di kalangan pemainnya. Semakin populer sebuah game, semakin besar pula kemungkinan munculnya interaksi yang tidak menyenangkan di dalamnya, termasuk ujaran kebencian dan penghinaan dalam komunikasi game.
Riot Games, sebagai developer dan publisher, terus berupaya mencari cara untuk membatasi dan mengurangi perilaku toxic di dalam game. Pada 30 Mei, Riot Games mengumumkan beberapa perubahan signifikan yang akan diterapkan pada sistem larangan pemain di VALORANT. Artikel ini akan membahas secara rinci pembaruan tersebut.
Pembaruan Utama pada Sistem Larangan Pemain di VALORANT
Selama setahun terakhir, jumlah kasus toxic behavior yang dilaporkan di komunitas VALORANT meningkat drastis. VALORANT merilis video berjudul Keeping Our Community Safe, di mana Kepala Studio VALORANT, Anna Donlon, membahas berbagai masalah perilaku pemain di komunitas game tersebut.
Anna Donlon menyatakan bahwa pemain sering kali menggunakan kata-kata kasar terhadap rekan satu tim mereka. Akibatnya, banyak pemain memilih untuk membisukan rekan satu tim mereka, yang kemudian berdampak negatif pada komunikasi dan kinerja tim dalam pertandingan.
Dalam pernyataan mengenai perilaku toxic, Anna mengatakan:
“Kami tidak bisa menghentikan mereka untuk membuka mulut dan mengatakan sesuatu yang buruk. Saya berharap kita bisa, tapi kita tidak bisa menghentikan bagian itu. Apa yang bisa kami lakukan adalah mengawal mereka keluar dari ruang permainan kami.”
Perubahan Kebijakan dan Penekanan Hukuman
Dalam 30 hari ke depan, atau pada akhir Juni, Riot Games akan menyelesaikan pembaruan kebijakan yang ada, dengan penekanan pada hukuman yang lebih besar dan lebih cepat untuk perilaku buruk dalam permainan. Pembaruan ini kemungkinan akan diterapkan setelah rilis VALORANT Patch 8.11.
Pengenalan Larangan Perangkat Keras di VALORANT
Riot Games juga akan memperkenalkan lebih banyak tindakan dalam sistem larangan pemain. Hukuman yang diberlakukan akan bervariasi dari larangan sementara hingga larangan permanen. Larangan perangkat keras akan diterapkan untuk pelanggar terburuk. Meskipun sangat tegas, larangan perangkat keras ini hanya akan digunakan dalam kasus ekstrem.
Penambahan Staf dan Pembaruan Sistem Evaluasi Suara
Untuk menangani peningkatan jumlah laporan pemain, Riot akan menambah jumlah staf yang bertugas memeriksa laporan pemain secara manual guna menentukan tingkat keparahannya.
Riot Games juga memberikan pembaruan pada Sistem Evaluasi Riot Voice, yang saat ini masih dalam versi beta di Amerika Utara dan tersedia dalam bahasa Inggris. Anna Donlon menyebutkan:
“Pemain yang telah terkena tindak lanjut dalam Riot Voice Evaluation tidak melakukan pelanggaran ulang pada tingkat 75%. Hal ini mengurangi jumlah pelaku berulang secara signifikan.”
VALORANT berencana untuk menerapkan sistem ini di wilayah lain dan menambahkan dukungan untuk bahasa lain selain bahasa Inggris.
Peninjauan Ulang Pelanggar Utama
Terakhir, VALORANT akan melakukan peninjauan ulang terhadap pelanggar utama dari tindakan sebelumnya dan memberikan hukuman yang sesuai. Pemain yang dilaporkan pada Episode 7 dan 8 akan ditinjau kembali untuk menentukan apakah mereka layak mendapatkan hukuman yang lebih berat.
Dengan berbagai pembaruan ini, Riot Games menunjukkan komitmennya dalam menjaga komunitas VALORANT tetap sehat dan bebas dari perilaku toxic.