League of Legends Season 3: Kembalinya Doom Bots, Uji Coba WASD Movement, dan Perombakan Besar Summoner’s Rift
Riot Games resmi meluncurkan Season 3 League of Legends melalui Patch 25.17. Membawa sederet fitur dan perubahan yang memadukan unsur nostalgia dengan inovasi baru. Mulai dari kembalinya mode legendaris Doom Bots, percobaan kontrol WASD Movement, hingga langkah tegas dalam memberantas smurfing dan rank manipulation.
Doom Bots Kembali Hadir untuk Nostalgia Halloween
Setelah menghilang hampir 10 tahun, Doom Bots—mode PvE ikonik—akhirnya kembali. Mode ini sempat menjadi favorit komunitas LoL era Garena pada 2015–2017, terkenal dengan bot super kuat dan suasana horor yang kental. Kehadirannya tepat pada musim Halloween diharapkan membangkitkan memori indah para pemain veteran, sekaligus memberi pengalaman seru bagi pemain baru.
WASD Movement: Terobosan untuk Pemain FPS yang Ingin Coba LoL
Salah satu fitur paling mengejutkan di musim ini adalah uji coba WASD Movement, sistem kontrol yang biasanya ditemukan di game FPS.
Di era awal LoL masuk ke Indonesia lewat Garena, banyak pemain yang berasal dari komunitas FPS kesulitan beradaptasi dengan kontrol point-and-click. Fitur ini diharapkan memudahkan transisi pemain dari genre lain, sekaligus memperluas basis pemain.

Visual Update Xin Zhao Setelah 14 Tahun
Xin Zhao, salah satu champion paling ikonik bagi komunitas LoL Indonesia, akhirnya mendapat pembaruan visual penuh. Desain barunya menggabungkan estetika Demacia dan sentuhan Ionia, memberikan tampilan yang lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas sang Spear of Demacia.
Langkah Tegas Riot Games Perangi Smurf dan Boosting
Mulai Patch 25.18, Riot akan menerapkan sistem deteksi baru untuk menindak keras pelaku smurfing, boosting, dan manipulasi peringkat. Semua akun yang terlibat akan diblokir permanen, termasuk akun-akun terkait.
Di masa lalu, praktik ini sering merusak ekosistem kompetitif di Indonesia, terutama saat akun high rank hasil boosting dijual bebas. Dengan sistem baru, peluang pemain yang benar-benar berjuang dari bawah untuk mendapat pengakuan akan semakin besar.
Peluang Kebangkitan Esports LoL di Indonesia
Sejak perpindahan lisensi dari Garena ke Riot Games, skena kompetitif LoL PC di Indonesia memang sempat meredup, hanya bertahan di level komunitas dan turnamen kampus. Namun, dengan kombinasi fitur nostalgia, inovasi kontrol, dan kebijakan tegas terhadap kecurangan, ada peluang bagi Riot untuk menghidupkan kembali minat pemain.
Jika Riot berani berinvestasi di turnamen lokal seperti masa Garena, bukan tidak mungkin scene LoL Indonesia bisa bangkit kembali. Apalagi dengan Worlds 2025 yang akan diadakan di Tiongkok, musim ini bisa menjadi momentum awal kebangkitan.